Ayah, kenapa kita tidak mendapat bingkisan seperti mereka. Tanya anak yang kerap melihat tetangga sebelah sering mendapat parcel di bulan Ramadhan hingga Lebaran.
Jabodetabek
Telah selesai sejak 11 May 2021
…dan infaqkanlah sebagian harta yang telah diamanahkan kepadamu…. (QS. Al-Hadiid :7)
Sahabat, kisah orang lain adalah pelajaran berharga bagi kita yang mendengar atau bagi dia yang merasakan.
Sore ini, seorang ayah bercerita tentang pengalaman hidupnya semasa kecil. Beliau kerap melihat tetangga sebelah yang selalu mendapat bingkisan di bulan Ramadhan hingga lebaran. Tak terhitung berapa banyak bingkisan yang tetangganya terima, hingga ia tersadar bahwa keluarganya bahkan tidak mendapat 1 bingkisan.
Kemudian ia bertanya “Ayah, kenapa kita tidak dapat bingkisan seperti mereka?”
Sang ayah hanya bisa menjawab sekedarnya, “mungkin nanti.” Sang ayah tidak dapat menjawab lantang lantaran kondisi perekonomian yang hanya cukup untuk kebutuhan pokok saja.
Suatu hari sang anak tanpa sengaja melihat syrup di atas kasur orang tuanya, dan di kemudian hari ia melihat seorang kurir mengantar parcel kosong. Si anak sudah mulai menyadari hal ini, namun enggan untuk berkomentar.
Ketika malam takbir tiba, si anak melihat parcel kosong yang telah diisi dengan syrup yang di atas kasur beserta dengan kue lainnya. Kemudian ia sadar, bahwa orangtuanya membeli parcel dengan cara menyicil isi dari sebuah parcel.
Sahabat, cerita di atas menyadarkan kita bahwa masih banyak saudara kita di luar sana yang mengharapkan uluran tangan kita di bulan Ramadhan ini.
Yuk, bantu mereka tersenyum di bulan ini dengan sedekah parcel lebaran.
