

Hadist Nabi, Aku dan orang yang menanggung anak yatim, kedudukannya di surga seperti ini, kemudian beliau shallallahu alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya
Dari Sahl bin Sa’ad radhiallahu ‘anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هكَذَا » وأشار بالسبابة والوسطى وفرج بينهما شيئاً
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim, (kedudukannya) di surga seperti ini”, kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, serta agak merenggangkan keduanya”
Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan dan pahala orang yang meyantuni anak yatim, sehingga Imam Bukhari mencantumkan hadits ini dalam bab: Keutamaan orang yang mengasuh anak yatim.
Bahkan dalam surah al-Maun Allah SWT berfirman, ”Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim.” (QS.107:1-2). Begitulah ajaran Islam memuliakan dan mengistimewakan anak-anak yatim.
Rasulullah SAW telah memberikan contoh pada kita untuk mencintai dan menyayangi anak yatim. Terlebih kepada mereka yang masih kecil, bergantung hidup, dan membutuhkan bantuan untuk menjalani kehidupannya.
Untuk itu, tidak heran jika Allah menjanjikan surga bagi kita yang menyantuninya. Menggertak anak yatim, mengambil hartanya, dan memanfaatkannya tentu bukanlah hal yang diajarkan dalam Islam. Adakah kita tergerak untuk memberikan cinta pada anak-anak yatim yang kekurangan dan membutuhkan bantuan?
Dalam ayat-ayat Alquran dan hadis dari Rasulullah SAW, menyampaikan banyak kemuliaan bagi mereka yang mencintai anak yatim. Tentunya, kita ingin sekali mendapatkannya, dan sebagai bekal untuk kehidupan kita di akhirat.
Berikut adalah kemuliaan bagi mereka yang mencintai dan menyantuni anak yatim: